Setelah berepot-repot ria dengan tangan kiri saya yang habis kecelakaan itu.., akhirnya saya pun berkarya lagi…
T a r a a a . . .
dan image di atas adalah the detailest (halah, bahasa opo to iki?), alias karya saya yang paling detail dari karya-karya sebelumnya…
dan saya begitu bangganya, pasalnya saya mengerjakan vekteraizing(vectorizing, red.) a.k.a mengubah bitmap menjadi vector itu dalam keadaan tangan kiri masih cenat-cenut kalau terkena air, dalam keadaan kalau ke WC pakek tangan kanan, dalam keadaan kalau mandi kaki saya yang kanan saya angkat ke atas, dalam keadaan kenyang tentu saja. Soalnya di Tulungagung, di rumah dulur-dulurku, saya ndak bakalan kelaparan. Dolan ke sini ditawari makan, dolan ke sana ditawari kolak, dolan ke situ ditawari makan lagi… jian huwennak tenan pokoke…
dan saya begitu bangganya, pasalnya saya mengerjakan vekteraizing(vectorizing, red.) a.k.a mengubah bitmap menjadi vector itu dalam keadaan tangan kiri masih cenat-cenut kalau terkena air, dalam keadaan kalau ke WC pakek tangan kanan, dalam keadaan kalau mandi kaki saya yang kanan saya angkat ke atas, dalam keadaan kenyang tentu saja. Soalnya di Tulungagung, di rumah dulur-dulurku, saya ndak bakalan kelaparan. Dolan ke sini ditawari makan, dolan ke sana ditawari kolak, dolan ke situ ditawari makan lagi… jian huwennak tenan pokoke…
Yang enak lagi, walaupun di desa, di rumah dulurku itu ada kompi. Jadi saya bisa teuteup eksis berkarya..
lha tangan kirimu ndop?? halaaah… khan kalau dizain-mendizain, yang banyak bekerja adalah tangan kanan. Tangan kiri hanya mijit-mijit shotki(shortkey, red.) di kibod.
lha tangan kirimu ndop?? halaaah… khan kalau dizain-mendizain, yang banyak bekerja adalah tangan kanan. Tangan kiri hanya mijit-mijit shotki(shortkey, red.) di kibod.
Dengan dipadu suasana pedesaan di Desa Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung yang sejuk dan tenang, saya membuat gambar di atas. FYI, gambar di atas adalah murni vektor, bukan photo. Dengan kata lain, saya menggambar ulang setiap lekuk wajah, setiap bayangan, setiap kilauan, setiap hiasan… yaaa… begitulah… hasilnya lumayan menurut saya.. sekali lagi menurut saya..
kalau mau belajar memvektorkan wajah, saya sudah menyiapkan amunisinya (huwalah, bahasamu lo ndop?) berupa PDF. silakan diunduh… dan jangan rebutan… hehehe….
0 komentar:
Posting Komentar